Periodisasi Perkembangan Studi Pragmatik
By Norwanto,Ph.D -IAIN Salatiga
Saya ingin berbagi beberapa papers mengenai perkembangan
studi pragmatik. Ibu/bapak mungkin sudah paham betul tentang periodisasi ini,
jadi ini hanya penyegaran saja.
Secara umum ada empat periode dalam pragmatik:
(1) teori klasik (mis. speech acts, cooperative principles,
dsb.),
(2) first-wave politeness approaches (mis. Leech’s politeness
principles, Brown & Levinson’s Politeness Strategies, Lakoff, dsb),
(3) Second-wave politeness approaches (atau discursive
approaches atau post-modern approachs),
(4) dan third-wave politeness theories. Culpeper yang membagi
periodisasi studi pragmatik di awal tahun 2000 ke dalam first and second-wave
politeness studies.
Mills mengkritik kelompok first wave dan menawarkan
discursive approach.
Marina Terkourafi mengkritik kelompok first dan second-waves
dan menawarkan frame analysis untuk memahami ‘norms’.
First wave mengedepankan analisis makro berbasis prinsip atau
aturan, atau maksim yang berbasis pada speech acts dan cooperative principles.
Discursive approaches menawarkan definisi im/politeness
berdasar pada ‘norms’ dari data mikro (ujaran-jaran dalam percakapan).
Relational work menjadi salah satu Discursive theories yang menawarkan definisi
berbeda dari ke(tidak)sopanan lewat terminology ‘marked’ dan ‘unmarked’.
Makalah Locher dan watts dapat menjadi contoh memaknai
ke(tidak)sopanan dari norma mikro percakapan.
Third-wave politeness theories memang belum begitu terkenal.
Secara umum, teori-teori bidang ini memasukkan norma-norma makro (societal
norms) ke dalam analisis mikro. Teori ini juga tidak menolak keberadaan data
kuantitatif (mis. frame analisis) maupun sumber dari first-order dan
second-order politeness.
Selamat Membaca.🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar