Sungguh mengejutkan tapi juga membaggakan membaca laporan dari Toronto, Kanada yang mengadakan sebuah jajak pendapat baru yang dilakukan oleh perusahaan riset IPSOS GLOBAL bekerjasama dengan majalah What make You Happy menemukan bahwa sementara delapan dari 10 (77%) warga di 24 negara pada umumnya mengatakan mereka 'bahagia' dalam kehidupan mereka, seperempat (22%) melaporkan mereka 'sangat ber-bahagia'- penelitian ini menggunakan ukuran instrumen penelitian yang mengidentifikasi kedalaman komparatif dan intensitas kebahagiaan di antara warga negara di dunia ini. Sedangkan penilaian umum kebahagiaan cenderung tetap dan statis dari waktu ke waktu, dan ukuran terhadap mereka yang 'sangat ber-bahagia' memiliki jumlah terbesar dan fluktuatif.
Jajak pendapat terhadap 18.687 orang dewasa yang dilakukan dari 1 November 15th 2011 juga menunjukkan bahwa mereka yang sudah menikah (26% adalah 'sangat berbahagia') tampaknya paling ber-bahagia bila dibandingkan dengan semua kelompok lain, terutama mereka yang belum menikah (18%) (Nah, lho makanya jangan terlalu lama men-JOMBLO dan begadang jangan begadang kata bang Rhoma :D). Bahkan, dengan langkah-langkah penelitian dilacak kembali pada bulan April 2007, ketika responden diminta untuk mempertimbangkan semua secara bersama-sama, meskipun dunia ini diterjang dan dihantam berjuta persoalan krisis keuangan global dan konflik, bumi tempat tinggal kita yang sudah ibarat nenek tua yang hidup ribuan tahun tampaknya tempat yang lebih bahagia sekarang dari daripada di masa silam ketika ada 20% melaporkan bahwa mereka 'sangat ber-bahagia '- Siapakah orang yang paling Bahagia? Selain dari orang-orang yang sudah menikah, secara demografis tidak ada perbedaan statistik dalam kebahagiaan jenis kelamin pria-wanita (22%) tetapi mereka yang di bawah usia 35 (25%) lebih mungkin untuk mengatakan 'sangat bahagia' daripada mereka yang usianya 35-49 (20%) dan 50-64 (19%) di semua negara yang disurvei.
Aspek Sosio-ekonomi memainkan peran dan juga orang yang ber-pendidikan tinggi (25%) dan juga orang-orang dengan pendapatan rumah tangga yang cukup tinggi (24%) di antara mereka yang paling mungkin untuk menjadi orang yang 'sangat bahagia'. Secara regional, Amerika Latin memiliki proporsi terbesar dari orang-orang yang mengatakan mereka 'sangat bahagia', dengan sepertiga (32%) dari populasi mereka menanggapi dengan cara ini. Amerika Utara adalah berikutnya dengan 27% diikuti oleh Asia-Pasifik dan Timur Tengah dan Afrika terikat (24%). Warga negara di Eropa dinilai memiliki tingkat kebahagiaan secara rata-rata dan global yang paling rendah karena hanya satu dari enam (15%) mengatakan mereka 'sangat bahagia'. nah, ini dia : Secara nasional, skor untuk negeri Indonesia merupakan negeri yang paling bahagia dari 24 negara yang disurvei dengan lebih dari setengah (51%) warga melaporkan mereka 'sangat bahagia' diikuti oleh India dan Meksiko dan juga Brasil dan Turki ,Australia 30% dan 43% Amerika Serikat masing-masing sebesar 28%. Pada negara lain , Hongaria (6%), Korea Selatan (7%) dan Rusia (8%) memiliki jumlah terendah dari masyarakat yang 'sangat berbahagia', diikuti oleh Spanyol (11%) dan Italia (13%).
wew: Secara nasional, skor untuk negeri Indonesia merupakan negeri yang paling bahagia dari 24 negara yang disurvei dengan lebih dari setengah (51%) warga melaporkan mereka 'sangat bahagia' kenapa begitu? karena mungkin kita ini bangsa yang pelupa, pemaaf,lembut hati dan calon ahli sorga semua. meskipun kita selalu diterjang dan dihantam berjuta persoalan seperti maraknya kasus korupsi, penipuan, dilecehkan negara-negara kecil seperti singapura dan malaysia atau australia, seringnya bencana alam terjadi, BBM naik tetapi kita tetap negara yang warganya PALING BAHAGIA DIANTARA 24 NEGARA. mungkin karena kita NDABLEG dan senang memelihara APATISME ya? atau kita memang TAHU tapi PURA-PURA TIDAK TAHU ya? btw, ketika ada pertanyaan yang menarik : Why intelligent people tend to be unhappy?:
kenapa orang pandai/cerdas cenderung tidak bahagia seorang teman bilang , It's simply because they know more about the fact or what is really happening around them, the more intelligent a person is, the more unhappy they will look, especially in Indonesia.... :P yaah semakin pandai dan tahu persoalan di Indonesia justru makin pusing: kasus bank century, hambalang, lapindo, freeport dllllll.....:( justru kalo ngga tahu atau kalo perlu PURA-PURA NGGA TAHU justru akan BAHAGIA? Wallohu A'lam bishowab. tanyakan pada rumput yang bergoyang.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bangsa Indonesia Bangsa Paling Bahagia Sedunia", Klik untuk baca:
Kreator: Fay Zatoichi Karimov
Tidak ada komentar:
Posting Komentar